Sabtu, 17 Agustus 2013

SETELAH 68 TAHUN MERDEKA


Hari ini kita memperingati ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 68. Sebagai bangsa Indonesia, maka sudah seharusnya kita memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah Yang Maha Esa yang telah meridhoi perjuangan para pahlawan yang gagah berani dan pantang menyerah.
Perjuangan memerdekakan negeri ini dari penjajah dilakukan secara sporadis sejak kurang lebih 400 tahun yang lalu, dan baru berhasil ketika bangsa Indonesia bersatu.

Kata bersatu ini sangat penting sekali, dan merupakan kunci keberhasilan dari perjuangan panjang tak kenal lelah sejak negeri ini terbagi dalam banyak kerajaan kesultanan. Belanda mampu menguasai Nusantara dengan strategi memecah belah atau " divide et impera". Sehingga dengan jumlah yang lebih sedikit, mereka bisa memenangkan peperangan. Apalagi banyak penguasa-penguasa saat itu yang tidak tahu kalau diadu domba, karena mementingkan dirinya sendiri.

Setelah 68 tahun merdeka, kita yang termasuk pewaris kemerdekaan, apakah akan mengulang lagi kesalahan strategi perjuangan pahlawan terdahulu, dengan tidak bersatu menghadapi kekuatan asing?
Kekuatan asing pada zaman modern tidak perlu menguasai wilayah, tetapi cukup dengan menguasai ekonomi suatu negara atau wilayah. Setelah 68 merdeka, apakah kita akan membiarkan pemimpin yang tidak memperjuangkan kemakmuran dan keadilan bagi semua rakyat?.
Setelah 68 merdeka, apakah kita akan membiarkan penguasa dan politikus mengkhianati perjuangan para pahlawan dengan merampok uang rakyat? Setelah 68 merdeka, apakah kita akan membiarkan pasar dan pertokoan di negeri tercinta ini didominasi oleh barang-barang buatan Cina atau negara lain?

Saya tidak ingin anda semua hanya bisa menjawab tidak! Tetapi tunjukkanlah dengan tindakan nyata dengan tidak melakukan korupsi, tunjukkanlah dengan bekerja keras dengan cerdas dan ikhlas, serta tunjukkanlah dengan mengutamakan produksi dan kemampuan usaha dalam negeri.
Kalau 230 juta penduduk Indonesia bersatu padu dengan bekerja keras yang cerdas, berlaku hemat dan sehat, memberantas korupsi kolusi dan nepotisme, serta memilih pemimpin yang jujur, berani, membela kepentingan nasional dan cerdas, maka Insya Allah, Tuhan YME akan meridhoi Indonesia menjadi negara yang adil, makmur dan maju.

MERDEKA.  


  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar